GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan agar kepala desa
dan perangkat desa di Provinsi Jawa Tengah agar tidak mengorupsi Dana Desa (DD). Besaran DD tahun 2017 dipastikan
akan bertambah mendekati Rp 1 Miliar. Berdasarkan rincianan DD per kabupaten
tahun 2017 di Kabupaten Banyumas ada 301 desa yang menerima DD Rp 720.442.000
per desa.
“Tahun depan (2017,red) besaran Dana Desa akan naik. Tertinggi hampir
RP 1 Miliar di Kabupaten Cilacap. Pesen saya, jangan dikorupsi. Wani ngorupsi tak heghh,” kata Ganjar dengan
ekspresi wajah tegas di Balai Desa Pajerukan, Senin (19/12) kemarin.
Imbauan supaya tidak korupsi dana desa ini disampaikan dua kali saat
memberikan sambutan tunggal sekitar 15 menit. Di akhir sambutan, ia sempat meminta
komitmen ke hadirin yang memenuhi halaman balai desa untuk tidak mengkorupsi
dana desa.
“Tidak bisa membangun desa dalam sehari atau setahun (butuh
proses,red). Anggarannya juga terbatas, tidak mungkin semua usulan bisa
terpenuhi. Saat menampung usulan, masyarakat diberi tahu, ini lho dana desa punya kita dan tidak boleh
dikorupsi. Setuju?,” kata Ganjar yang dijawab serempak oleh para kepala desa
dan perangkat desa dengan kata setuju.
Ganjar yang berbicara tanpa teks ini juga mengimbau agar pemerintah
desa di Jawa Tengah untuk mengedepankan tata kelola yang transparan. Selain itu
gubernur juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pembangunan di desa.
“Pak kades, bu kades, kalau ada masyarakat yang tanya, dana desanya
dapat berapa? Penggunaannya untuk apa? Jenengan
gak usah takut! Yang penting transparan. Masyarakat boleh mengawasi, kalau ada
yang mau protes disampaikan dengan santun dan baik, tempatnya di musyawarah
desa,” kata gubernur.
Terkait penggunaan DD, Ganjar juga menyampaikan agar pemerintah desa
bisa kreatif menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk menggaet dana tanggungjawab
sosial perusahaan. Selain itu, Ganjar juga berpesan, agar masyarakat ikut
menjaga hasil pembangunan di desa.
Kunjungan orang nomor satu di Jawa Tengah ke Pajerukan kemarin dalam
rangka meninjau pembangunan fisik. Desa Pajerukan mendapat bantuan keuangan
provinsi sebesar Rp 200 juta yang digunakan untuk pembangunan talud jalan Pajerukan-Petir. Ditambah dana swadaya Rp 43.125.000 di
“Bantuan digunakan
untuk membuat talud jalan dengan panjang 430 meter, lebar
0,4 meter, volume tinggi 1 meter,” kata Kades
Pajerukan, Slamet. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar