Entri Populer

Minggu, 13 November 2016

Jalur Pertanian Lereng Selatan Gunung Slamet Rusak Parah



JALUR pertanian yang menghubungkan Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga dengan Baturraden, Banyumas rusak parah. Kondisi jalan aspal yang berada di lereng selatan Gunung Slamet ini cukup strategis bagi angkutan hasil pertanian dari sentra penghasil sayur mayur di Purbalingga yang akan dijual ke pasar tradisional di Banyumas.

Saya melintas jalur ini pada Sabtu, 12 November 2016.
Saat itu saya mengendarai sepeda motor Suzuki Smash 110 CC.
Perjalanan ini saya membawa serta anak dan istri. Mereka belum pernah melintas jalan ini, harapan saya perjalanan melintasi jalur hutan menjadi pengalaman yang berkesan.

Saya masuk melewati pos tiket wanawisata PALAWI.
Saat itu situasi ramai karena ada jambore Jeep.
Saya terakhir melintas tahun ini sekitar dua tahun lalu. Jadi saya pengin survey kondisi jalan terkini.

Awal masuk, jalan aspal masih terlihat hitam. Barangkali masih baru karena belum lama ada peresmian Kebun Raya Baturraden (KRB) yang dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.



Jangan kaget. Kondisi aspal yang halus tiba-tiba 'berubah' setelah melewati pertigaan jalan ke Pancuran Tujuh, Baturraden.

Jalan yang harus dilewati berupa jalan aspal yang rusak.
Kondisinya parah. Aspal sudah mengelupas. Terkadang kerusakan parah terlihat seperti alur sungai kering.
Butuh kehati-hatian. Terkadang istri saya turun dari boncengan dan jalan kaki karena jalan yang rusak berada di tanjakan.

Kerusakan parah akhirnya terlewati. Paling-paling ada sekitar 2 kilometer jalan yang rusak parah tadi.
Saya agak lega. Sekarang tinggal melewati tanjakan dan jalan menikung yang kadang terdapat genangan air.


Jalur hutan ini terbilang sepi. Jarang berpapasan dengan pengendara motor atau mobil. Tak ada bakul bensin dan atau tukang tambal ban. Jadi pastikan bahan bakar motor atau mobil Anda penuh.
Untuk keamanan, sebaiknya mengajak orang lain melintas jalan yang panjangnya sekitar 14 kilometer ini.

Anak saya, yang duduk di depan kadang merasa jenuh. Sering bertanya, "Kapan sampai, kok ga sampai-sampai?". Akhirnya setelah satu jam perjalanan, pos pintu keluar/masuk di Desa Serang, Kec. Karangreja terlihat. Lega rasanya perjalanan jalur hutan ini bisa terlewati.

Mau mencoba rute jalur hutan Baturraden-Serang?
Selain jalur pertanian, jalan ini sebenarnya juga strategis untuk jalur wisata karena menghubungkan Baturraden dengan kawasan wisata kebun strawbery dan Gua Lawa di Purbalingga.
Ayoo...

Tidak ada komentar: