Entri Populer

Minggu, 30 Oktober 2016

Dirjen PPMD Bagikan Tips Kerja Pendamping Desa



DIREKTUR Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendesa PDT dan Trasmigrasi, Profesor Ahmad Erani Yustika mengingatkan, bagi para calon Pendamping Desa yang tidak siap bekerja keras membangun desa untuk segera balik kanan alias mengundurkan diri. Menurutnya, sebagai Man of Mission dituntut memberikan segala kemampuan bagi pembangunan desa dan peningkatan kualitas pemerintahan desa.

"Yang hadir disini sudah mengambil pilihan yang sama untuk mengubah nasib satu kaum di desa. Tugas kalian sebagai Man of Mission, bagaimana cara mengubah cerita kekalahan desa menjadi kemenangan desa. Kalian harus mampu melampaui diri sendiri," kata Prof Erani memotivasi tiga ratusan peserta Pratugas Pendamping Desa di Quest Hotel, Semarang, Sabtu (29/10) siang.

Soal 'kekalahan desa', ia menceritakan adanya banyak masalah di desa. Dia menyebut adanya kesenjangan ekonomi dan ketimpangan penguasaan tanah. Aset ekonomi dan tanah di desa banyak dikuasi oleh pemodal, yang notebene bukan asli desa setempat. Yang membuat prihatin adalah soal ketimpangan kepemilikan lahan. Dirjen Erani menyebut kesenjangan kepemilikan tanah cukup tinggi mencapai 0,71 (dari skala 0-1).

"Jumlah dua persen penduduk diketahui menguasai 56 persen kepemilikan lahan di Indonesia. Ini sangat mengerikan karenanya korbannya ya desa. Dari sekitar 25 ribu desa hutan di Indonesia, rata-rata tak memiliki akses pada hutan," katanya.

Tips ala Dirjen

Menurutnya, tugas pendamping sangat penting dan strategis. Ia meminta agar Pendamping Desa yang tersebar dari kabupaten, kecamatan, dan desa  benar-benar optimal bekerja. Ia membagikan tiga tips semangat kerja Pendamping Desa.

"Jangan pernah mau bekerja sekadar mengisi ruang yang diberikan. Sebisa mungkin membuat ruang (berkreasi) tanpa menabrak aturan," katanya yang berbicara didampingi Satker PMD Bapermasdes Prov Jawa Tengah, Joko Mulyono.

Tips kedua menurutnya, Pendamping Desa dituntut melakukan optimalisasi diri. Terlebih dalam konsep pendampingan, para Pendamping Desa bukahlah pelaksana teknis pembangunan melainkan mendampingi pelaku pemberdayaan lokal dan menguatkan peran pemerintahan desa dan lembaga desa.

Kemudian tips ketiga menurut Dirjen Erani adalah bangun relasi. "Jangan menganggap tugas pendampingan di desa itu dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti masyarakat sipil, perguruan tinggi, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi juga," katanya.

Erani yang memberikan sambutan kemudian berpamitan dengan para peserta dengan kata penutup yang mengena ke hati para Pendamping Desa.

"Indonesia akan berjaya bukan karena nyala obor di Jakarta, namun Indonesia berjaya karena nyala lilin-lilin di desa," kata Erani mengutip kata mutiara dari Bung Hatta. 

Mari kita nyalakan lilin-lilin itu kawans. (**)

SALAM MERDESA

Tidak ada komentar: