MEMBACA itu penting karenanya
perlu didorong kegiatan untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Banyak cara
yang dapat dilakukan, diantaranya melalui gerakan kesukarelaan membaca mulai
dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Dengan adanya
ketersediaan bahan bacaan serta rangsangan untuk mau membaca, diharapkan minat
baca masyarakat Indonesia, dan Banyumas pada khususnya dapat meningkat.
Demikian satu diantara
poin yang mengemuka dalam talkshow 'Dialog Interaktif' Peringatan Hari Aksara yang
disiarkan live di SatelitTV, Selasa (18/10) selama satu jam. Hadir sebagai
pembicara adalah Fuad Zein Arifin (pustakawan Perpusarda Banyumas), Heru
(pengiat Rumah Kreatif Wadas Kelir), perwakilan Dinas Pendidikan Banyumas, dan
Hanan Wiyoko (pendiri TBM Bawor). Acara dimulai pukul 19.30 WIB hingga 21.30
WIB yang dipandu oleh host Obi Suharjono (Satelit TV).
"Dari hasil
penelitian, diketahui minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Yakni
rata-rata 27 halaman buku dalam satu tahun. Posisi ini menempatkan posisi
Indonesia diposisi kedua terendah," kata Zunianto Subekti, Pimpinan
Redaksi Satelit TV memantik diskusi sebelum acara dimulai.
Kondisi ini ditanggapi
seragam oleh para pembicara yang menyatakan keprihatinannya.Rendahnya minat
baca dalam diskusi tersebut diantaranya karena faktor minimnya ketersediaan
bahan bacaan, masyarakat kesulitan mengakses bahana bacaan, harga buku yang
mahal, sarana dan prasana perpustakaan yang kurang memadai, serta kurangnya
dorongan gerakan literasi di masyarakat.
"Masyarakat perlu
dirangsang kegiatan untuk menumbuhkan minat baca. Kehadiran relawan gerakan
literasi perlu diperhatikan agar gerakan taman baca masyarakat bisa
berkembang," kata Hanan Wiyoko. Perkiraan jumlah TBM di Banyumas saat ini
lebih dari 100 lokasi. Rencananya Forum TBM Banyumas akan menggelar pertemuan
dan pelatihan mengelola administrasi TBM pada 20 Oktober mendatang di
Perpusarda Banyumas.
Di awal diskusi,
masing-masing pembicara mempresentasikan upaya yang sudah dilakukan untuk
mendorong minat baca. Dari Perpusarda Banyumas menjelaskan adanya kegiatan
perpustakaan keliling ke desa-desa, layanan program Silang Terpadu, serta
peminjaman koleksi buku. Adapun dari Dinas Pendidikan Banyumas menjelaskan
adanya peningkatan sarana dan prasarana pembuatan gedung perpustakaan serta
masyarakat bisa menjalin MoU dengan perpustakaan sekolah untuk meminjam buku.
Kemudian dari Rumah Kreatif Wadas Kelir dan TBM Bawor menjelaskan kegiatan yang
dilakukan serta tantangan menggerakan kegiatan menumbuhkan minat baca.
Saat diskusi, Fuad Zein
mengapresiasi terbentuknya TBM Bawor yang tumbuh dari masyarakat serta bentuk
kegiatan riil gerakan literasi.
"Meski menggunakan
meja pingpong dan sarana yang terbatas namun bisa menumbuhkan semangat
masyarakat untuk mau membaca," kata Fuad Zein setelah mendengarkan sekilas
paparan TBM Bawor.
Tak terasa satu jam pun
bergulir. Di penghujung diskusi, ada pemirsa yang melakukan interaksi dengan
menelpon ke redaksi Satelit TV. Sebagai penutup, masing-masing pembicara
diminta membuat kesimpulan singkat. Intinya, disepakati bahwa membaca itu
penting sehingga gerakan literasi perlu ditumbuhkembangkan di tengah
masyarakat.
Bisa membaca itu penting,
tapi lebih penting itu punya minat baca.
Terima kasih kepada SatelitTV yang telah mengundang kami, TBM Bawor untuk bisa berpartisipasi. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar