Entri Populer

Senin, 24 Oktober 2016

Ditinggal Pelatihan Pendamping Desa, Si Kecil Merengek




Abi pake baju ini..? Apa ini aja..? Celoteh Si Kecil Yasmin (3).
Matanya yang kecil sambil melihat isi lemari. Sejurus kemudian, tangannya menggapai baju lengan panjang biru-biru yang biasa saya pakai.Setelah berhasil diambil (tentu dengan bantuan saya karena baju ini berada di tumpukan), ia segera mengulurkan baju itu ke saya.

"Jangan, jangann..bukan baju ini sayang," jawab saya sambil berjongkok depan lemari.

Si kecil yang belum lama bangun tidur ini tanggap. Ia kembali melihat isi lemari yang ada di kamar kami. Kali ini yang diambil baju batik. Lalu ia berkata.

"Ini ya Bi,?". Saya segera membalas untuk mengapresiasi. "Iya boleh ini dibawa abi ya," Yasmin tersenyum dan meletakan baju yang dipilihnya bersama pakaian yang sudah saya siapkan. Tak jinjing besar sudah siap menampungnya untuk dibawa ke Semarang, Minggu (22/10) siang.

Selama 12 hari hingga Jumat 4 November 2016 saya harus meninggalkan anak dan istri yang saya cintai. Rentang waktu itu saya berada di Semarang untuk mengikuti pelatihan Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) 2016 bersama tiga ratusan petugas lainnya.

Melihat apa yang diperbuat Yasmin memilihkan baju untuk saya membuat bahagia. Selama ini si kecil yang lahir 17 April 2013 lalu ini manja dan kerap susah ditinggal saya pergi. Kalau pamit, kadang kelayu. Tapi kalau tidak pamit, meninggalkan 12 hari tanpa pamit rasanya yang keterlaluan.

Karenanya, istri saya, Anies Indah Hariyanti mencoba pamit pelan-pelan ke si buah hati sejak beberapa hari menjelang hari keberangkatan. Hasilnya, lumayan bagus. Si kecil memahami dirinya bakal ditinggal oleh si bapak.

"Abi jangan pergi laaa," rengeknya.

Sejurus kemudian, posisi badannya menunjukkan ekspresi sedih. Lunglai dan merebebah ke lantai. Wajahnya ditutup kedua tangannya dalam posisi menyerupai orang sujud. Air matanya keluar. Melihat aksinya ini, saya yang sedang kemas-kemas kemudian berhenti. Saya angkat badan si Yasmin dan membopongnya ke depan cermin.

"Jangan nangis ya Nak. Di rumah ada Mama, ada Embah. Abi kerja dulu yaa..nanti kan punya uang bisa buat jajan," bujuk saya membuatnya berhenti merengek. Setelah itu ia pun ceria, terlihat memanja dalam bopongan.

Tengah hari, selepas solat duhur, mobil travel yang menjemput saya ke Semarang datang menepi di tepi jalan. Si kecil Yasmin ikut mengantar saya. Setelah pamitan ke istri, ibu, dan ibu mertua, giliran si kecil Yasmin yang saya jabat tangannya. Saya kecup pipinya dan melambaikan tangan sembari bergegas naik. Dadaaah Yasmin....jangan cengeng ya. Manut sama Mama. (**)

Tidak ada komentar: