Entri Populer

Sabtu, 29 Oktober 2016

Ini Jawaban Dirjen PPMD Soal Dana Desa dan Gaji 2017

Dirjen PPMD Kemendesa hadir dalam Pratugas PD Prov Jateng 2016
DIREKTUR Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendesa PDT dan Trasmigrasi, Profesor Ahmad Erani Yustika memastikan alokasi Dana Desa (DD) aman. Pernyataan ini disampaikan Erani menanggapi adanya penghematan anggaran di sejumlah kementerian/lembaga negara.

"Dana Desa tak tersentuh. Termasuk sudah saya pastikan untuk pembayaran gaji tahun 2017 aman, namun perlu dikawal terus menerus," kata Profesor Erani di depan ratusan peserta Pratugas Pendamping Desa (PD) Provinsi Jawa Tengah di Quest Hotel, Semarang, Sabtu (29/10).

Mengutip detik.com, pemerintah memangkas anggaran belanja dalam APBN-P 2016 sebesar Rp 133,8 triliun. Pemangkasan ini mencakup anggara belanja ke daerah Rp 68,8 triliun. Berdasarkan data Kemenkeu ada 15 kantor/lembaga yang dipangkas, termasuk Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dipotong Rp 2,08 Triliun. Penghematan ini dikhawatirkan mengurangi besaran dana desa maupun gaji pendamping desa.


"Tidak adanya pemotongan anggaran (dana desa) ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun desa betul-betul serius. Harapannya negara makin besar, sehat, dan kukuh," katanya didampingi Satuan Kerja PMD Bapermasdes Prov Jawa Tengah, Joko Mulyono.

Ia menambahkan, soal gaji Pendamping Desa menurutnya sudah layak bahkan dinilai di atas rata-rata gaji yang diterimakan lulusan yang sederajat. Ia membandingkankan, lulusan SMA biasanya rata-rata digaji Rp 1,4 juta per bulan. Kemudian untuk lulusan D3 Rp 2,1 juta per bulan, dan lulusan S1 rata-rata digaji Rp 2,4 juta per bulan. 

Man of Mission

Kepada para pendamping desa yang mengikuti pratugas, Dirjen Erani berpesan agar mengisi pengetahuan dan meningkatkan kualitas masyarakat desa bersama perangkat desa. Menurutnya, dengan adanya UU Desa, dewa memiliki kewenangan besar untuk membangun namun tanpa adanya pendampingan malah bisa membuat tidak tepat sasaran.

"Otoritas tidak diimbangi dengan kapasitas akan menimbulkan malapetaka," tegasnya.

Selain itu, Prof Erani yang hadir selama 45 menit ini juga menegaskan peran pendamping desa sangat mulia tapi juga berat. Menurutnya pendamping desa harus mampu menggerakan kesadaran masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam pembangunan.

"Pendamping Desa adalah man of mission. Tugasnya mengubah nasib suatu kaum di desa. Berikan yang terbaik untuk masyarakat," harapnya. Prof Erani menutup pemaparannya dengan kata-kata yang indah mengutip pendiri bangsa Muh. Hata.

"Indonesia akan berjaya bukan karena nyala obor di Jakarta, namun Indonesia berjaya karena nyala lilin-lilin di desa," Sungguh, mengena di hati. (**)

Tidak ada komentar: